Sidoarjo - Surya
Antisipasi Pencurian Jasad Bayi
Makam Dibongkar Bertambah
Maraknya
pencurian jasad bayi dengan cara membongkar makam di Kecamatan Sedati,
Kabupaten Sidoarjo mulai membuat Polisi dan warga kerepotan. Untuk
menghentikan aksi ini, warga dari 16 desa se-Kecamatan Sedati sepakat
menggelar ronda malam secara bergantian.
Jaga malam itu dilakukan
warga di sekitar lokasi makam desa masing-masing, mulai Rabu (16/2)
malam hingga Kamis (17/2) dinihari. Mereka melekan (berjaga) mulai pukul
21.00 WIB hingga menjelang pukul 03.00 WIB dini hari.
Kegiatan ronda
malam, menurut Kepala Desa Pabean, Subandi, serentak dilakukan setelah
masing-masing perangkat desa diminta membantu aparat Polisi dalam
pertemuan di Kanto Kecamatan, Rabu (16/2) lalu. Selain menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat. Upaya ini juga untuk mengantisipasi agar
pembongkaran makam bayi tidak terulang lagi.
"Ronda malam ini juga dilakukan warga di sini (Desa Pabean,red). Tadi malam saya baru masuk rumah pukul 02.00 WIB," tuturnya.
Subandi
mengaku, tidak mengetahui berapa jumlah total makam yang dijaga warga.
Hanya saja, khusus di Desa Pabean, ada delapan makam yang jadi pantauan
warga saat ronda malam.
Kedelapan makam itu di antaranya milik warga
Dusun Bonosari, Dusun Alas Tipis, Perum Griya Pabean, Perum Merpati
Kehutanan, Dusun Deres, Dusun Payam, dan Desa Pabean.
Ia menyebut,
saat ronda malam dilakukan, ada dua warga yang khusus bertugas memantau
makam. Kedua warga ini berada tidak jauh dari lingkungan makam.
Sementara, warga yang lainnya bersiaga di sejumlah titik jalan perkampungan desa tersebut.
"Hingga pagi hari kemarin, kami belum menemukan sesuatu yang mencurigakan," tandasnya.
Selain
warga 16 desa yang ada di Sedati, ia menyebutkan ada sekitar 50
personel Polisi yang diturunkan untuk membaur dengan warga. Mereka
berasal dari Polsek Sedati dan Polres Sidoarjo.
Keterangan Tambahan :
Kamis, 17/02/2011 16:34:22 WIB
Ki Gendeng : Mayat Bayi yang Dicuri akan Dijadikan Tuyul
Bayu Adi Wicaksono
Salah
satu paranormal Indonesia, Ki Gendeng Pamungkas memastikan pelaku
pencurian jasad bayi akan memanfaatkan roh dan jasad yang telah
dicurinya untuk dijadikan tuyul. Benarkah dugaan dia?
"Pelaku
pencuri jasad anak dan bayi itu adalah penganut ilmu hitam. Jasad anak
dan bayi akan diambil rohnya untuk dijadikan tuyul sebagai pesugihan,"
jelas Ki Gendeng Pamungkas saat berbincang dengan www.today.co.id, Kamis
(17/2/2011).
Menurut Ki Gendeng, pelaku pencuri jasad bayi harus
mencuri sejumlah jasad yang telah ditentukan jumlahnya sebagai salah
satu syarat pesugihan tuyul. "Biasanya telah ditentukan jumlah jasadnya
berapa, apa saja bagian tubuh yang diperlukan," tambah paranormal yang
mengaku pernah menyantet Presiden Amerika George Bush itu.
Ki
Gendeng juga mengatakan kemungkinan polisi akan dapat mengungkap kasus
perusakan kuburan dan pencurian mayat bayi di Kecamatan Sedati,
Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua tiga bulan ke depan. "Sekarang mungkin
tidak akan terungkap, saya jamin dan berharap dua tiga bulan lagi polisi
akan mengetahui siapa pelaku pencurian mayat bayi," papar Ki Gendeng.
Sebelumnya
diberitakan, terdapat sekitar 24 kuburan anak dan bayi yang rusak di
wilayah Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Empat jasad anak di kuburan yang
dirusak itu dinyatakan hilang. Kuburan yang dirusak tersebar di
pemakaman umum Bonosari, Alas Tipis, Semampir dan pemakaman Griya
Pabean.
(baw/baw)(99ratiz.blogspot.com)
(Ilmu Warisan Leluhur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar