Oleh: Syaefudin*
***
Hidayatullah.com – Air seni, air
kencing, atau urin adalah nama yang semakna. Ia merupakan cairan sisa
reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh. Meski zat buangan,
urin manusia masih mengandung bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan
potasium. Bila menumpuk dan tidak dikeluarkan, maka akan menjadi racun
yang malah membahayakan tubuh.
Sebanyak 70% bahan makanan
(nutrisi) yang dikonsumsi manusia dikeluarkan dalam bentuk air seni.
Dalam setahun, seseorang dapat mengeluarkan air kencing kira-kira
sebesar 500 liter. Jumlah ini setara dengan 4 kg nitrogen, 0.5 kg
fosfor, dan 1 kg potasium. Ketiganya termasuk unsur penting dalam
pertumbuhan tanaman.
Pupuk Urin
Walaupun terkadang berbau
menyengat, air kencing ternyata membawa manfaat. Contoh penggunaan urin
yang kini tengah berkembang adalah sebagai pupuk tanaman. Di beberapa
negara, pupuk urin merupakan bagian dari program pemanfaatan limbah yang
disebut Ecosan.
Ecological Sanitation (Ecosan) diilhami oleh
banyaknya permasalahan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan limbah
rumah tangga seperti kotoran manusia. Dahulu, sebagian menganggap
limbah tersebut tak berguna sehingga sering dibuang begitu saja. Namun,
sebenarnya kotoran tersebut dapat diolah sedemikian rupa sehingga lebih
berdaya guna. Di samping mampu menjaga kesuburan tanah, teknologi ini
juga dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan.
Sejumlah negara
sudah mulai menggalakkan program daur ulang limbah manusia ini. Sebut
saja Cina, Zimbabwe, Meksiko, India, dan Uganda. Bahkan, beberapa negara
Eropa juga turut serta dalam program ini, misalnya Jerman dan Swedia.
Menurut
Ian Caldwell dan Arno Rosemarin dari Stockholm Environment Institute,
Swedia, penggunaan urin dan kotoran manusia sebagai pupuk adalah cara
utama dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal
tersebut dapat membantu tercapainya ketahanan pangan dan mendukung
tersedianya nutrisi yang lebih baik.
Sementara itu, penelitian
air seni manusia sebagai pupuk juga telah dilakukan oleh MnKeni bersama
teman-temannya dari Universitas Fort Hare, Afrika Selatan. Secara umum,
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan urin sebagai sumber nitrogen
sebanding dengan pupuk urea. Kendati demikian, hasil ini bergantung pada
kepekaan tanaman yang dipanen terhadap kadar garam (salinitas) lahan
tempat bercocok tanam. Oleh karenanya, perlu pengawasan dalam penggunaan
pupuk air seni ini.
Banyak Kelebihan
Pupuk urin memiliki
banyak keunggulan, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial.
Dalam lingkungan, penggunaan pupuk ini memperbaiki penanganan kesehatan
masyarakat. Penggunaan pupuk air seni juga mampu meningkatkan hasil
panen sehingga taraf hidup masyarakat membaik. Dengan kata lain, air
kencing dapat menurunkan angka kemiskinan.
Salah satu masalah
yang dikhawatirkan dari pemanfaatan pupuk jenis ini adalah rasa produk
tanamannya. Logikanya, penggunaan air seni sebagai pupuk berkemungkinan
mempengaruhi mutu hasil tanaman. Namun, permasalahan ini ditepis oleh
penelitian Surendra K. Pradhan dan rekannya dari Universitas Kuopio,
Finlandia.
Mereka membandingkan penggunaan air kencing manusia
sebagai pupuk kubis dengan pupuk buatan industri. Hasilnya, kemampuan
pupuk urin sama dengan pupuk buatan industri pada dosis 180 kg N/ha.
Bahkan
pertumbuhan, biomassa, dan kandungan klorida tanaman sedikit lebih
tinggi jika menggunakan pupuk air seni. Serangga yang biasanya ikut mati
akibat penggunaan pupuk industri juga berkurang dengan menggunakan
pupuk alami ini.
Penelitian ilmuwan ini membuktikan bahwa air
seni manusia dapat digunakan sebagai pupuk tanpa mengancam nilai
kehigienisan tanaman yang berarti. Selain itu, rasa produk makanannya
juga tak berkurang meski tanaman yang menjadi bahan bakunya diberi pupuk
urin.
Lidah Pengecap Air Seni
Keberadaan air kencing
manusia yang banyak mengandung zat sisa reaksi biokimiawi tubuh tak
hanya dimanfaatkan sebagai pupuk. Cairan berbau ini juga mendorong
peneliti untuk menciptakan lidah elektronik. Lidah yang terdiri atas
bermacam sensor kimia potensiometrik tersebut digunakan sebagai
pendeteksi kegagalan fungsi sistem urin dan kadar kreatinin.
Kreatinin
adalah hasil pemecahan kreatinin fosfat di dalam otot. Senyawa ini
normal ada dalam urin, yakni sebesar 0.5-1 mg untuk perempuan, dan
0.7-1.2 mg untuk laki-laki. Namun, jumlah yang berlebih menandakan ada
kerusakan dalam ginjal.
Di samping dapat mengelompokkan contoh
urin yang diteliti, lidah buatan juga mampu membedakan contoh urin orang
sehat dengan yang mempunyai penyakit tumor kandung kemih. Dengan data
analisis urin yang dihasilkan mungkin bisa mengetahui jenis tumornya,
baik yang ganas maupun tidak ganas.
Tanda Kebesaran Allah
Air
kencing manusia, ternyata bukan sekedar cairan tak berguna. Sederet
manfaat dimiliki oleh cairan tersebut. Inilah satu lagi bukti kebesaran
Allah. Sungguh, tiada yang sia-sia segala apa yang telah diciptakan-Nya
tak terkecuali air seni.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya
manusia bersyukur atas apa yang Allah berikan. Sejatinya, hanya Dialah
yang mampu menjadikan barang hina seperti urin manusia, dapat berfungsi
laksana pupuk dan pendeteksi penyakit. Ini karena Allah adalah
satu-satunya Tuhan yang memiliki sifat Maha Pencipta dan Maha
Mengetahui, sebagaimana firmanNya: “Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang
Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Hijr 15:86) (Syaefudin/www.
hidayatullah. com)
***
Penulis adalah Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA-Institut Pertanian Bogor.
(Ilmu Warisan Leluhur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar