Rabu, 07 Mei 2014

Mengungkap Misteri Arwah Gentayangan

Sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa ruh orang yang telah mati dapat "berwisata" ke alam dunia kita yang masih hidup. Mereka ini sering juga disebut sebagai ruh yang gentayangan. Bahkan ada pula yang menyebutnya sebagai arwah penasaran.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa

"Apabila telah mati seorang mukmin, maka ruhnya mengitari sekitar rumah selama sebulan. Jika telah genap sebulan, kembalilah ia ke tempatnya. Setelah itu, berputar-putar kembali hingga genap waktu setahun.Dia melihat siapa yang mendoakannya dan siapa yang merasa susah karenanya. Apabila telah genap setahun maka diangkatlah ruh tersebut ke tempat para ruh berkumpul hingga hari kiamat tiba, yaitu pada hari ditiup suatu sangkakala."

Riwayat lain dari Ibnu Abbas, menyebutkan

Apabila datang hari 'id , hari jumat pertama bulan Rajab, Malam Nisyfu Sya'ban, Lailatul Qadr, dan Malam Jumat, keluarlah ruh-ruh orang yang telah mati dan berhenti di pintu rumah mereka.
Mereka berkata,

"Kasihanilah kami,pada malam yang penuh berkah ini dengan bersedekah atau memberi makan (orang yang memerlukannnya), karena kami sangat membutuhkan (pahala itu). Apabila kalian kikir untuk itu, dan tak mampu memberikannya, maka ingatlah kami dengan membaca Al Fatihah pada malam yang penuh berkah ini.

Adakah orang yang mengasihaniku?
Adakah orang yang mengingat pengembaraanku?
Wahai penghuni rumahku,
wahai orang yang menikahi istriku,
wahai orang yang menempati gedung-gedungku,
kami sekarang dalam kesempitan kubur.
wahai orang yang membagi harta bendaku,
orang yang menghina anak yatimku,
adakah di antara kalian seseorang yang mengingat pengembaraan kami ini?

Kitab amal-amalku telah ditutup, sedangkan kitab amal-amal kalian masih terbuka. Tak ada lagi mayat dalam kubur secarik kain pun,
maka janganlah kalian melupakan kami dengan bersedekah sesuap makanan dan doa-doa kalian karena kami sangat membutuhkan selama-lamanya."

Apabila ruh tersebut menemukan sedekah dan doa, maka kembalilah mereka dengan riang gembira. Dan jika tidak, kembalilah mereka dengan penuh kesedihan, penyesalan,dan keputusasaan lantaran mereka mengalami kesengsaraan. (Ilmu Warisan Leluhur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar